JARINGAN
WIRELESS POINT TO POINT
Jaringan
wireless point to point dapat digunakan untuk koneksi jarak jauh. Jaringan ini
melibatkan dua buah node wireless.
Salah satu node difungsikan sebagai Access Point (AP) dan
node yang lainnya difungsikan
sebagai client.
Point
to point adalah koneksi komunikasi antara dua titik yang saling terhubung,
dimana satu titik bertindak sebagai server dan satunya lagi bertindak sebagai
client. Wireless point to point mikrotik adalah koneksi komunikasi wireless
antara dua titik, dimana satu host terhubung hanya dengan satu client. Wireless
point to point mikrotik ini menggunakan dua buah Router Mikrotik. Penerapan
Wireless point to point Mikrotik membutuhkan lisensi RouterOS minimal 3 level
dengan mode bridge-station.
Pada
percobaan praktik kali in mempraktikan tentang jaringan wireless point to point
dengan menggunakan tools aplikasi winbox, bahan dan alat yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut :
• Router
Mikrotik RB951i-2HnD x 2
• Komputer
Windows x 2
CLIENT ACESS POINT TO POINT
Seperti yang sebelumnya dijelaskan
diawal jika jaringan wireless point to point membutuhkan dua titik yang saling
terhubung dimana satu titik bertindak sebagai server (AP side) dan satunya
bertindak sebagai client (Client Side), sehingga pengkonfigurasiannya juga akan
mengatur pada AP side dan Client Side.
o
AP SIDE
Pada
pengkonfigurasian Access Point Side pertama-tama menentukan security profile
untuk memberikan penamaan kelompok dan password pada router mikrotik yang
dijadikan jaringan wireless. Seperti pada gambar dibawah ini.
Setelah
itu mengatur interfaces untuk wlan1 dengan menggunakan mode bridge. Bridge
adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar
dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisikan data ke jaringan dan
secara otomatis membangun sebuah tabel internal untuk menentukan ke segmen mana
paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering. Percobaan
pengaturannya seperti gambar berikut, Frequency yang digunakan sesuai dengan
frequency untuk router yang digunakan, yaitu 2412 karena merupaka router
mikrotik jenis Jarkom1.
Langkah
selanjutnya adalah mengatur alamat IP pada interfaces wlan1 dengan menggunakan
IP address 192.168.50.1/30. Pengaturannya seperti gambar berikut.
o
Client Side
Sama
halnya seperti pengaturan untuk mengkonfigurasi Access Point, langkah awal
adalah membuat access pada client side yang diatur pada menu security file
dengan memasukkan nama access dan kode jika diperlukan, seperti pada gambar
berikut.
Setelah itu mengatur interfaces
untuk wlan1 dengan menggunakan mode station. Station adalah mode yang digunakan
sebagai wireless client/penerima pada topologi Point to Point. Mode station
hanya bias digunakan untuk membentuk network yang sifatnya routing, sehingga
mode ini merupakan salah satu mode yang efektif dan efesien jika pada sisi
wireless client/station tidak dibutuhksn bridging. Frequency yang digunakan
sesuai dengan frequency untuk router yang digunakan, yaitu 2412 karena merupaka
router mikrotik jenis Jarkom1 dan Langkah selanjutnya adalah mengatur alamat IP
pada interfaces wlan1 dengan menggunakan IP address 192.168.50.2/30. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
o
Pengujian Koneksi
Ini
dilakukan untuk menguji AP side dan Client Side sudah saling terhubung,
sehingga proses pengujiannya dengan melakukan ping alamat IP yang diatur di
Client Side pada terminal AP side begitu pula sebaliknya, sehingga hasil ping
alamat IP dapat dilihat seperti contoh gambar berikut.
Wireless
Bridge
Wireless
Bridge merupakan perangkat keras komputer cerdas dibandingkan dengan hub dan
Repeater, yang mengontrol aliran data ke sana kemari dari segmen jaringan yang
terhubung. Fungsi wireless bridge adalah untuk melakukan fungsi yang sama
menghubungkan segmen jaringan, tetapi tidak melalui link Wi-Fi dan bukan pula
link kabel ethernet. Bridge dapat menghubungkan dua jaringan radio link bersama
untuk memfasilitasi konektivitas dan transfer data antara mereka. Dibutuhkan
pula dua sisi dalam percobaan ini, yaitu AP side dan Client Side.
o
AP
Side
Membuat bridge dengan menggunakan nama
bridgewireless dengan mode bridge seperti pada percobaan Point to Point
Wireless sebelumnya, dan menghapus alamat IP untuk wlan1 yang sebelumnya telah
dibuat sehingga tidak ada alamat IP untuk wlan1. Agar lebih jelas dapat melihat
3 gambar berikut.
Setelah bridge telah dibuat dengan nama bridgewireless,
kemudian mengatur Ether 2 dan wlan1 ke dalam port bridgewireless, seperti yang
diterangkan pada gambar berikut.
Setelah kedua
port telah terisi dengan wlan1 dan Ether2 maka selanjutnya adalah menyetting
alamat IP untuk komputer pada local area network yang dijadikan AP side dengan
IP 192.168.50.1 dan menghubungkannya ke port1, seperti pada gambar berikut.
o
Client Side
Pada sisi Client yang diatur pada komputer lain
untuk interface wlan1 diubah menjadi mode station-pseudobridge dengan nama SSID
dan frequency yang sama seperti pada pengaturan AP side. Mode ini merupakan
pengembangan dari mode Station standar yang sama-sama menjadikan wireless
sebagai penerima/client bedanya adalah pada Mode Station-pseudobridge support digunakan untuk membuat network yang siftanya
bridge network. Langkah selanjutnya adalah menghapus alamat IP yang ada pada
wlan1 dan membuat bridgewireless yang dimasukkan pada port erther2 dan wlan1
seperti pada gambar berikut.
Setelah
kedua port telah terisi dengan wlan1 dan Ether2 maka selanjutnya adalah
menyetting alamat IP untuk komputer pada local area network yang dijadikan
Client side dengan IP 192.168.50.254 dan menghubungkannya ke port1, seperti
pada gambar berikut.
o
Pengujian
koneksi Wireless Bridge
Pengujiannya dilakukan dengan cara melakukan ping alamat IP yang diatur
di Client Side pada terminal AP side begitu pula sebaliknya, sehingga hasil
ping alamat IP dapat dilihat seperti contoh gambar berikut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar